Batubara empedu adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Batu empedu terbentuk dari kristal kolesterol atau kalsium yang terbentuk di dalam kantong empedu, organ yang berperan dalam pencernaan lemak. Batu empedu dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut yang parah, mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya.
Untuk mengatasi batu empedu, salah satu terapi unggulan yang dapat dilakukan adalah Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP). ERCP merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk melihat saluran empedu dan pankreas menggunakan endoskopi yang dimasukkan melalui mulut dan kerongkongan.
Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis gastroenterologi yang telah mendapatkan pelatihan khusus. Selama prosedur ERCP, dokter akan memasukkan endoskopi ke dalam saluran pencernaan hingga mencapai saluran empedu dan pankreas. Setelah itu, dokter akan menyuntikkan zat kontras ke dalam saluran empedu untuk melihat adanya batu empedu atau penyumbatan lainnya.
Jika ditemukan batu empedu, dokter dapat melakukan tindakan untuk menghancurkan batu empedu menggunakan alat khusus yang terpasang pada ujung endoskopi. Selain itu, dokter juga dapat melakukan pengangkatan batu empedu melalui prosedur ERCP tanpa perlu melakukan operasi terbuka.
Prosedur ERCP memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan risiko komplikasi yang relatif rendah. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, ERCP juga memiliki risiko seperti infeksi, perdarahan, atau kerusakan pada saluran empedu.
Meskipun demikian, ERCP tetap menjadi terapi unggulan untuk penderita batu empedu yang membutuhkan penanganan cepat dan efektif. Oleh karena itu, penting bagi penderita batu empedu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius.