Anak obesitas berisiko tinggi mengalami defisiensi zat besi

Anak obesitas memiliki risiko tinggi mengalami defisiensi zat besi, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatric Obesity. Defisiensi zat besi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk anemia dan gangguan pertumbuhan.

Studi ini melibatkan lebih dari 500 anak usia 5-12 tahun di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami obesitas memiliki kadar zat besi yang lebih rendah daripada anak-anak dengan berat badan normal. Hal ini disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat dan kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

Defisiensi zat besi pada anak obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan, gangguan pertumbuhan, dan masalah kognitif. Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan pengasuh untuk memperhatikan pola makan anak dan memastikan mereka mendapatkan asupan zat besi yang cukup.

Beberapa sumber makanan yang kaya akan zat besi adalah daging merah, ikan, telur, dan sayuran berdaun hijau. Selain itu, anak-anak obesitas juga disarankan untuk menghindari makanan tinggi lemak dan gula, serta mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan nutrisi lainnya.

Dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang, anak obesitas dapat mengurangi risiko defisiensi zat besi dan meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan. Orangtua dan pengasuh juga perlu bekerja sama dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai pola makan yang sesuai untuk anak obesitas mereka.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa