Sejarah kereta api Indonesia telah dimulai sejak masa kolonial Belanda dan terus berkembang hingga saat ini. Kereta api pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1864 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan jalur kereta api dimulai dari Pelabuhan Tanjung Priok hingga Batavia (sekarang Jakarta) dengan tujuan untuk memudahkan transportasi barang dan penumpang.
Pada awalnya, kereta api di Indonesia digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan komoditas lainnya dari daerah pedalaman ke pelabuhan. Namun, seiring berjalannya waktu, kereta api juga mulai digunakan untuk transportasi penumpang. Jalur kereta api pun berkembang dari Batavia hingga berbagai kota besar di Jawa seperti Bandung, Surabaya, dan Semarang.
Selama masa kolonial, kereta api menjadi simbol modernitas dan kemajuan teknologi di Indonesia. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, kereta api mengalami berbagai perubahan dan tantangan. Pemerintah Indonesia pun mulai mengambil alih pengelolaan kereta api dari Belanda dan membentuk perusahaan kereta api nasional, yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sejak itu, KAI terus melakukan pembaruan dan modernisasi dalam pengelolaan kereta api di Indonesia. Berbagai jalur kereta api baru dibangun, layanan kereta api ditingkatkan, dan armada kereta api diperbarui. Saat ini, kereta api menjadi salah satu moda transportasi favorit bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan antar kota.
Meskipun mengalami berbagai kendala seperti infrastruktur yang belum memadai dan tingkat keselamatan yang perlu ditingkatkan, kereta api terus berkembang dan menjadi salah satu pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan ekonomis. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, kereta api Indonesia diharapkan terus berkembang dan menjadi salah satu pilihan utama dalam transportasi massal di Indonesia.