Bogor, sebuah kota yang terletak di Jawa Barat, dikenal dengan julukannya sebagai “Kota Hujan”. Julukan ini tidaklah datang begitu saja, melainkan memiliki sejarah yang panjang di baliknya.
Sejarah di balik julukan Bogor sebagai “Kota Hujan” bermula dari letak geografis kota ini yang berada di dekat pegunungan. Bogor terletak di kaki Gunung Salak dan Gunung Gede, yang menjadi faktor utama dalam menentukan cuaca di kota ini. Angin yang bertiup dari Samudera Hindia membawa uap air yang kemudian turun sebagai hujan di daerah Bogor.
Selain faktor geografis, Bogor juga memiliki kebun raya yang menjadi tempat penelitian dan konservasi berbagai jenis tumbuhan. Kebun Raya Bogor memiliki koleksi tumbuhan yang sangat lengkap, sehingga menarik banyak turis dan peneliti dari dalam maupun luar negeri. Kondisi kebun yang hijau dan lembab juga menjadi faktor pendukung julukan “Kota Hujan” bagi Bogor.
Tidak hanya itu, Bogor juga memiliki sejarah panjang sebagai tempat tinggal para penguasa di masa lampau. Pada masa kolonial Belanda, Bogor menjadi tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Istana Bogor yang megah menjadi saksi bisu dari sejarah kejayaan kolonial Belanda di Indonesia. Keberadaan Istana Bogor juga turut menambah daya tarik Bogor sebagai destinasi wisata sejarah.
Julukan “Kota Hujan” bagi Bogor bukanlah sekadar istilah yang dilekatkan begitu saja. Sejarah dan faktor geografis yang mendukung menjadikan Bogor sebagai kota yang memang sering diguyur hujan. Namun, hujan yang turun di Bogor justru memberikan kesegaran dan keindahan tersendiri bagi kota ini. Bogor tetap menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.