Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) menyebutkan bahwa Ekonomi Kreatif (Ekraf) bisa menjadi alternatif untuk mendorong perekonomian nasional. Hal ini disampaikan sebagai solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks akibat pandemi COVID-19.

Ekraf sendiri merupakan sektor ekonomi yang berbasis pada kreativitas dan inovasi. Sektor ini meliputi industri kreatif seperti seni, desain, mode, musik, film, kuliner, dan lain sebagainya. Dengan potensi yang besar, Ekraf diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut INDEF, Ekraf memiliki beberapa kelebihan yang dapat menjadi daya tarik bagi perekonomian nasional. Pertama, sektor ini memiliki potensi pasar yang luas baik di dalam maupun luar negeri. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk-produk kreatif, Ekraf dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Kedua, Ekraf juga mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan kreativitas dan bakat lokal, sektor ini dapat memberikan peluang bagi para pelaku usaha kecil dan menengah untuk berkembang.

Selain itu, Ekraf juga dianggap sebagai sektor yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal dan proses produksi yang lebih efisien, sektor ini dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

Untuk itu, INDEF menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah maupun masyarakat dalam mengembangkan Ekraf. Pembentukan kebijakan yang mendukung, pemberian insentif bagi pelaku usaha, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kreatif menjadi langkah penting dalam mengoptimalkan potensi sektor ini.

Dengan potensi yang besar dan berbagai kelebihan yang dimilikinya, Ekraf diharapkan dapat menjadi salah satu pilar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, sektor Ekraf dapat menjadi solusi yang tepat dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada.